Gambar 1: Mesin
Balance Roda (Ban)
Balancing
Balancing bisa diartikan, menimbang sisi-sisi
ban dan pelek untuk mencapai bobot seimbang. Manfaatnya untuk menghindari getaran pada lingkar kemudi saat mobil berjalan, baik pada kecepatan rendah maupun tinggi. Gunanya untuk mengecek
putaran atau getaran yang ditimbulkan di setiap putaran roda. Berat semua pelek
harus sama, jika tak sama bisa menimbulkan getaran pada kemudi. Teknisnya
adalah sebagai berikut :
Gaya Sentrifugal
Kenapa beratnya harus seimbang? Karena pada saat
ban berputar, akan terjadi gaya sentrifugal yang merata. Namun bila ada salah
satu roda yang titik beratnya berbeda, maka gaya sentrifugal akan cenderung ke
arah titik yang lebih berat. Sehingga akan menimbulkan getaran yang pada
akhirnya membuat tidak nyaman. Selain itu akan memperpendek usia komponen
suspensi seperti ball joint, sokbreker, tie rod dan bushing-bushing akibat
adanya getaran tersebut.
Gambar 2: Gaya
Sentrifugal roda tidak balace
Gejala mobil memerlukan balancing adalah:
Getaran pada
roda kemudi pada kecepatan tertentu
Getaran pada
lantai mobil atau kursi mobil pada kecepatan tertentu
Roda yang
aus terpotong-potong
Apabila
getarannya sangat kuat pada roda kemudi maka masalah ada pada roda depan
Apabila getaran terjadi pada kursi maka masalah ada
di roda belakang.
Gambar 3: Gejala bila
Roda tidak balance
Kapan Harus Melaksanakan Balancing ?
Roda yang
tidak balance (seimbang berat tiap sisinya) akan menyebabkan roda bergetar pada
kecepatan tertentu. Kurang seimbang 1 ons saja pada roda depan akan membuat
getaran yang cukup mengganggu pada kecepatan 100 km/h.
Untuk melakukan balancing pada roda,
teknisi akan menempatkan timah yang berperekat ke sisi dalam velg mobil sesuai
dengan kebutuhannya. Banyak orang yang terkejut akan efek dari balancing karena
mobil sudah tidak bergetar lagi.
Beberapa ban berkualitas tinggi akan
mempertahankan kondisi balance mereka cukup lama dan akan kehilangan balance
nya secara gradual. Apabila anda mulai merasakan getaran yang tiba-tiba terjadi
padahal kemarin belum ada, maka ini adalah gejala timah yang mungkin lepas.
Apabila getaran nya sangat kuat pada roda kemudi maka masalah ada pada roda
depan anda. Apabila getaran terjadi pada kursi anda maka masalah ada di roda
belakang anda.
Gambar 4: Mobil
kecepatan tinggi
Timah Balanced
Pada proses balancing, untuk memperoleh berat
seimbang dipergunakan timah khusus yang ditempelkan pada velg untuk menambah
berat yang kurang (supaya seimbang). Beratnya berbeda-beda, tidak bisa
ditentukan berapa banyak timah yang diperlukan untuk menyeimbangkan satu velg,
baik sisi kiri maupun sisi kanan.
Timah balance ini terbagi 3 model. Pertama, timah balance model tempel, khusus dipasang pada pelek
racing. Kedua, timah balance getok khusus pelek standar bawaan pabrik dan timah
balance getok khusus pelek berbahan besi. Meskipun timah balance tempel bisa dipasang pada semua velg, tapi
dianjurkan jangan dilakukan. Karena akan mempengaruhi tingkat akurasinya.
Sebaiknya pakai timah yang sesuai dengan tipe velg.
Gambar 5: Jenis – jenis timah pemberat Velg ( timah balanced )
Langkah
Membalance Roda Mobil
Keselamatan kerja :
Dalam segala pekerjaan kita harus
selalu memperhatikan keselamtan kerja, seperti :
- Bekerja sesuai dengan petunjuk kerja/jobsheet
- Gunakan pakaian kerja / wearpack
- Gunakan alat sesuai fungsi dan kapasitasnya
- Konsentrasi
pada pekerjaan
Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan untuk melakukan langkah kerja, ialah :
§ Kunci Roda.
§ Mesin
Balance Roda (Wheel Balancer).
§ Sepasang
roda
§ Amplas
§ Timah temple
dan timah ketok
§ Tang potong
§ Sekrap
§ Timbel/Beban/Bobot
Balancer.
Langkah
Kerja
Langkah
kerja dalam melakukan praktek Balance Roda, ialah antara lain :
1. Sebelum
dilakukan balance roda, terlebih dahulu mengendorkan mur roda pada roda yang
akan dibalance menggunakan kunci roda.
2. Setelah mur
roda dikendorkan, kemudian mendongkrak kendaraan menggunakan dongkrak,
selanjutnya bagian yang didongkrak ditopang menggunakan jack stand.
3. Selanjutnya,
melepas mur roda dan melepas roda yang akan dibalance dari kendaraan.
4. Setelah itu,
memastikan tekanan ban dalam keadaan standar, berikutnya membersihkan permukaan
peleg roda dari bobot balancer sisa yang menempel, serta segala kotoran pada permukaan
peleg.
5. Kemudian,
memasang roda yang akan dibalance ke dudukan roda pada Mesin Balance Roda
(Wheel Balancer) dan dikunci dengan menggunakan pengunci roda, serta memastikan
roda sudah terpasang dengan kuat.
Gambar 6: Pemasangan roda yang akan dibalance ke dudukan roda pada Wheel Balancer
Gambar 7: Mencari
ukuran Distance, Large dan Diameter
6. Selanjutnya, menekan tombol selector
untuk menentukan tipe penyetelan, apakah tipe Statis atau tipe dinamis.
- Tipe Statis, yakni digunakan pada saat roda bergetar ke atas dan ke bawah, serta menggunakan bobot balancer pada satu sisi, yaitu pada bagian atas atau bawah.
- Tipe Dinamis, yakni digunakan pada saat roda bergetar ke arah samping, serta menggunakan bobot balancer pada dua sisi, yaitu pada bagian dalam dan luar.
7. Kemudian memilih posisi penempatan
bobot balancer pada permukaan peleg roda.
8. Selanjutnya menekan tombol DISTANCE,
kemudian mengukur jarak antara roda dengan body wheel balancer, yakni dengan
meggunakan pengukur distance (jarak), setelah itu menekan tombol OK.
9. Setelah itu, menekan tombol LARGE,
kemudian mengukur lebar ban dengan menggunakan Width Measuring Gauge, setelah
itu memasukkan hasil pengukuran dengan menekan tombol plus (+) atau minus (-),
setelah itu menekan tombol OK.
10.Selanjutnya
menekan tombol DIAMETER untuk mengukur diameter ban, kemudian memasukkan hasil
pengukuran dengan menekan tombol plus (+) atau minus (-), setelah itu menekan
tombol OK.
Gambar 8: Monitor Wheel Balancer
11. Kemudian, memutar roda dan tutup
dengan penutup roda, dan biarkan roda berputar hingga berhenti.
12. Pada saat putaran roda berhenti,
kemudian melihat pengukuran pada layar dengan nilai dalam satuan gram.
13. Setelah itu, memutar roda secara
perlahan hingga indikator warna hijau menyala, kemudian menginjak rem pada
Mesin Balance Roda (Wheel Balancer).
14. Selanjutnya, memasang atau
menempelkan bobot balancer pada bagian peleg yang sejajar dengan garis
penunjuk.
Gambar 9: Pemasangan atau Penempelan bobot balancer pada bagian
peleg
15. Setelah itu, melakukan pengecekan,
dengan cara memutar kembali roda hingga berhenti, yakni apabila layar
menunjukkan angka nol (0), berarti roda sudah seimbang (balance).
16. Apabila proses balance belum
berhasil, maka perlu menambah bobot balancer pada bagian peleg roda yang lain
dengan melakukan pengukuran kembali.
17. Kemudian, setelah proses balance
selesai, maka roda dapat dilepas dari Mesin Balance Roda (Wheel Balancer),
dengan melepas pengunci roda pada dudukan roda, sehingga roda yang sudah balance
dapat dipasang ke kendaraan.
18. Dalam pemasangan roda yang telah
dibalance, roda dipasang disertai dengan mur roda, yang selanjutnya
dikencangkan menggunakan kunci roda.
19. Setelah itu, mendongkrak kendaraan
pada bagian roda yang dibalance, kemudian melepas jack stand dari kendaraan.
20. Selanjutnya,
dongkrak diturunkan, dan mur roda pada roda yang dibalance dikeraskan
menggunakan kunci roda.
0 komentar:
Posting Komentar