Tata Cara Pelaksanaan Shalat Duha dan Keutamaanya
Kita selama ini tidak pernah menyadari sepenuhnya untuk memamfaatkan
shalat sebagai alat penolong, sumber hidup, penerang jiwa dan tempat
kita bertanya tentang persoalan yang sulit dipecahkan. Kita hanya
menganggap sholat itu hanya suatu kewajiban, tanpa kita perhatikan
hikmah di balik kewajiban yang diwajabkan oleh Allah Azza Wajalla kepada
kita.
Padahal untuk menyelesaikan kesulitan dalam persoalan hidup, kita dapat
menemui sang Khaliq dengan cara konsentrasi penuh (Khusyu’) dalam setiap
gerakan shalat. Untuk melaksanakan salat kita tidak perlu menunggu
masuknya waktu salat lima waktu, misalnya kita dapat melakukan solat
sebelum melaksanakan suatu pekerjaan, agar pekerjaan itu diberi
kemudahan dan keberkahan. Seperti yang dilakukan para sahabat yang
telah dianjurkan oleh Rasulullah SAW yaitu melaksanakan salat Dhuha.
Menunaikan salat duha selain sebagai wujud kepatuhan kepada sang Khaliq
dan Rasul-Nya, juga sebagai perwujudan syukur dan taqwa kepada Allah
SWT. Agar lebih mudah dan termotivasi bagi pembaca untuk melaksanakan
shalat duha Berikut ini disajikan tata cara shalat dhuha dan mamfaat
bagi orang yang membiasakan shalat dhuha.
A. Tata Cara Pelakasanaan Shalat Dhuha
Shalat dhuha ialah shalat sunat yang dikerjakan pada waktu mata hari
sedang naik, sekurang-kurangnya shalat dhuha dua rakaat, boleh empat
rakaat, dan delapan rakaat. Dengan cara setiap dua rakaat satu salam.
Hukum melaksanakan shalat dhuha adalah sunat. Rasulullah SAW selalu
melaksanakan shalat dhuha bahkan tidak pernah meninggalkannya. Waktu
shalat dhuha
Permulaan shalat dhuha kira-kira jam 7.00 sampai jam 11.00. kedaan mata
hari sedang naik, disunatkan juga pada waktu matahari naik agak tinggi
dan panas agak terik. Sebagaimana Sabda Rasulullah SAW:
خرج النبى ص م على اهل قباء وهم يصلون الضحى فقال: صلاة الاوبين اذارمضت الفصال من الضحى (رواه احمد و مسلم)
Artinya:
Nabi SAW keluar menuju tempat Ahli Quba. Dikala itu ia sedang
mengerjakan shalat dhuha. Beliau lalu bersabda: Inilah shalat
orang-orang yang kembali kepada Allah, yakni diwaktu anak-anak unta
telah bangkit karena kepanasan waktu dhuha. (HR.Ahmad, Muslim)
• Surat-surat yang dibaca dalam shalat dhuha
- Jika dilaksanakan dua rakaat maka pada rakaat pertama sesudah membaca surat al-fatihah, membaca surat al-Baqarah ayat 255 (Ayat Kursi) sepuluh kali, rakaat kedua sesudah membaca surat al-fatihah membaca surat al-ihklash sepuluh kali. Sebagaimana Hadis Rasulullah SAW عن انس رضى الله عنه عن النبي ص م من صتى الضحى يقرء فى الركعة الاولى فاتحة الكتاب واية الكرسى عشر مرات وفى الثانية فاتحة الكتاب وقل هو الله احد عشر مرات استوجبرضوان الله الاكبر Artinya: Anas R.A. Meriwayatkan dari Nabi SAW. Barang siapa yang melaksanakan dhuha membaca pada rakaat yang pertama surat al-fatihah dan ayat kursi sepuluh kali, serta pada rakaat yang kedua sesudah surat al-fatihaah membaca surat al-ihklash sepuluh kali.pasti ia mendapat keredhoan yang terbesar dari Allah.
- Jika dikerjakan dua rakaat dianjurkan pada rakaat pertama sesudah al-fatihah dibaca surat ays-Syamsi dan pada rakaat kedua sesudah al-fatihah dibaca surat adh-Dhuha, jika dilakukan lebih dari dua rakaat maka dianjurkan tiap-tiap dua rakaat salam. Lalu rakaat yang berikutnya membaca surah al-kafirun dan surat al-ihklash.
- Setelah membaca Surah Al-fatihah pada tiap-tiap rakaat boleh surat apa saja yang mudah. Dalam al-quran surat al- Muzammil ayat 20 dinyatakan. .......karena itu bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Quran. Setelah selesai melaksanakan salat dianjurkan untk berzikir serta ditutup dengan do’a. Lafaz do’a Shalat dhuha sebagai berikut:
اَلّلهٌمَّ اِنَّ الضُّحَاءَ ضُحَاءُكَ وَاْلبَهَاءَ بَهَاءُكَ
وَاْلجَمَالَ جَمَالْكَ وَاْلقُوَّةَ قُوَتُكَ وَاْلقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ
َواْلعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ اَلَّلهُمَّ اِنْ كَانَ ِرزِْقىْ فِىْ السَّمَاءِ
فَاَنْزِلْهُ وَاِنْ كَانَ فِى اْلاَرْضِ فَاَخْرِجْهُ وَاُنْ كَا نَ
مُعْسِرًا فَيَسِّرْهُ وَاِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَاِنْ كَانَ
بَعِيْدًا فَقَرِبْهُ بِحَقِّ ضُحَاِءكَ وَبَهَاِءكَ وَجَمَالِكَ
وَقُوَّتِكَ وَقَدْرَتِكَ اَتِنِى مَا اَتَيْتَ عِبَادِكَ الصَّالِحِيْنَ
Artinya:
Ya Allah, Bahwasanya waktu dhuha itu waktu dhuha-Mu, kemegahan ialah
kemegahan-Mu, keindahan itu keindahan-Mu kekuatan itu
kekuatan-Mu,kekuasaan itu kekuasaan-Mu dan perlindungan itu
perlindungan-Mu. Ya Allah jika rizkiku dilangit, turunkanlah dan jika
didalam bumi, keluarkanlah, jika sukar mudahkanlah, jika haram
sucikanlah, jika masih jauh dekatkanlah, berkat waktu dhuha,
keagungan,keindahan,kekuatan dan kekuasaan-Mu, limpahkanlah kepada kami
seperti yang Engkau limpahkan kepada hamba-Mu yang shaleh.
B. Keutamaan Shalat Dhuha
Shalat dhuha merupakan salah satu shalat sunat yang sangat banyak sekali
fadilah atau keutamaannya, untuk itu sangat baik kalau seorang hamba
mekerjakannya secara rutin, dilihat dari berbagai segi sangat besar
mamfaatnya, dari segi memohon ampunan, mencari ketenangan hidup dan dari
segi memohon tambahan rizki kepada Allah SWT. maka shalat dhuha ini
patut dikerjakan dalam kehidupan sehari-hari.Untuk lebih tersentuh hati
melaksanakan salat dhuha maka mari kita perhatikan secara seksama
keutamaan shalat dhuha berikut ini.
1. Sebagaimana Sabda Nabi SAW :
قال رسول الله ص م من حا فظ على شفعة الضحى غفرله ذنوبه وان مثل زبد البحر - رواه الترمزى
Artinya:
Rasulullah SAW bersabda: Barang siapa yang dapat melaksanakan shalat
dhuha denagan rutin, akan diampuni dosanya oleh Allah, sekalipun dosa
itu sebanyak buih di lautan. (H.R. Turmuzi)
Shalat dhuha merupakan ekpsresi terimakasih kita kepada Allah, atas
nikmat kesehatan yang diberikan-Nya. Pada setiap manusia diciptakan 360
persendian dan seharusnya setiap manusia bersedakah untuk setiap
sendinya.
Sebagaimana Sabda Rasulullah SAW :
Rasulullha SAW bersabda: Hendaklah masing-masing tiap pagi bersedekah
untuk persendian badannya. Maka tiap kali bacaan tasbih itu sedekah,
setiap tahmid itu sedekah setiap tahlil itu sedekah, setiap takbir itu
juga sedekah, menyuruh kebaikan melarang kejahatan itu sedekah dan
sebagai ganti itu semua cukup mengerjakan salat dhuha dua rakaat. (HR.
Ahmad Muslim Abu Daud)
2. Shalat dhuha merupakan salah satu bentuk ketaatan seorang hamba
kepada sang Penciptanya, maka sebagai imbalan bagi hamba yang patuh dan
taat maka Allah SWT sediakan baginya kesaenangan yang tiada terputus.
Lalu bagi hamba yang melaksanakan shalat dhuha dengan rutin maka Allah
menyediakan suatu kesenangan yaitu surga, sebagaimana Sabda Rasulullah
SAW:
Artinya:
Bahwasanya di Surga ada pintu yang dinamakan Dhuha. Maka jika telah
datang hari qiyamat kelak, berserulah malaikat penyeru; manakah
orang-orang yang merutinkan shalat dhuha? Inilah pintu kamu, silakan
masuk kedalam dengan rahmat Allah.(HR. At-Thabrani)
3. Shalat dhuha merupakan wahana pengaharapan seorang hamba akan rahmat
dan nikmat Allah SWT sepanjang hari, yang akan di lalui baik itu
kesehatan maupun nikmat materi yang dimamfaatkan oleh setiap hamba.
Disamping itu Shalat dhuha dapat mendatangkan rizki sebagaimana sabda
Rasulullah SAW.
صلاة الضحى تجلبالرق وتنفى الفقر ولايحافظ على صلاة الضى الا اوب
Artinya:
Shalat dhuha itu mendatangkan rizki dan menolak kefakiran
(kemiskinan), dan tidak ada yang akan memelihara shalat dhuha, kecuali
hanya orang- orang yang bertaubat.
Riwayat lain juga di jelaskan bagi orang yang merutinkan shalat dhuha
niscaya Allah memberinya surga, Sebagaiman Sabda Rasullah SAW:
Allah Allah’Azza wajalla berfirman :
Artinya:
"Wahai anak Adam, jangan sekali-kali engkau malas mengerjaan empat
rakaat pada waktu permulaan siang ( yakni Salat dhuha ), nanti pasti
akan Kucukupkan kebutuhan pada sore harinya". (HR. Hakim At-Thabrani).
Bila dilihat serangkaian keutamaan di atas, cukup beralasan, Nabi SAW
menghimbau umatnya untuk senentiasa membiasakan shalat dhuha, apakah
dengan meluangkan waktu disela kesibukan yang hanya 7-10 menit kita
merasa rugi, sedangkan dengan meluangkan waktu 7-10 menit kita bisa
mendapat segala macam bentuk kesenagn dunia, maupun kesenagan akhirat.
Semoga Allah member petunjuk dan membuka hati kita untuk melaksanakan
salat duha sera rutin.
Amin!
0 komentar:
Posting Komentar